BAB 1-4 PKM PGSD
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kompetensi yang harus dikuasai seorang
guru salah satunya adalah mengelola pembelajaran yang mendidik dan berorientasi
pada pembelajaran kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Untuk meningkatkan kemampuan
mengajar guru, sebagaimana mahasiswa S1 PGSD Universitas Terbuka maka perlu dilaksanakan
kegiatan praktik mengajar di sekolah yang telah ditunjuk, agar mahasiswa mempunyai
bekal kemampuan mengelola pembelajaran secara efektif.
Pemantapan
Kemampuan Mengajar (PKM) merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa Universitas
Terbuka dalam rangka memberi pembekalan kemampuan mengajar secara efektif.
Melalui PKM, mahasiswa akan berlatih menerapkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang telah dipelajari sebelumnya dalam kegiatan merancang, melaksanakan
dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Pada laporan
ini akan diuraikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang bertempat di SD
Badalpandean, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri mulai tanggal 4 April 2017
sampai dengan tanggal 9 Mei 2017.
SD Badalpandean merupakan sekolah yang berlokasi di Desa Badalpandean yang letaknya kurang lebih 2 km dari jalan raya Ngadiluwih Kediri, lokasinya sangat strategis karena
SD tersebut terletak di dalam lingkup Pondok Mambaul Hisan dan bersebelahan
dengan rumah penduduk. Dengan posisi yang strategis ini, siswa siswi di SD Mambaul Hisan mendapat kemudahan dalam akses menuju sekolah. Pada kesempatan ini saya
memperoleh kesempatan untuk melakukan kegiatan praktek mengajar sebanyak 10
kali di SD Mambaul Hisan, Kecamatan Ngadiluwih,
Kabupaten Kediri tepatnya di kelas II (dua) dan IV (empat). Siswa kelas
II (dua) SDN Kapas terdiri dari 19 siswa yang berasal dari kalangan ekonomi
menengah dan 7 siswa sebagian dari siswa itu pondok di dalam lingkup SD Mambaul
Hisan. Serta berasal dari keluarga yang masih berpendidikan menengah ke bawah,
begitu pula Siswa Kelas IV (empat) yang terdiri dari 16 siswa dan 7 darinya pondok di lingkup SD Mambaul Hisan. Oleh karena itu, saya memilih SD Mambaul
Hisan sebagai sarana dalam meningkatkan semangat belajar siswa siswi di SD
tersebut walaupun dalam keadaan yang terbatas serta dapat meningkatkan
keterampilan mengajar secara efektif bagi mahasiswa khususnya.
Saya berharap
dengan adanya kegiatan praktek mengajar ini, pengalaman mengajar yang
didapatkan akan lebih banyak lagi.
Saya sangat senang dapat melaksanakan praktik di SD Mambaul Hisan karena banyak
pengalaman serta masukan dari guru – guru disana yang dapat saya jadikan
pedoman untuk memperbaiki kekurangan – kekurangan saya dalam mengajar.
BAB II
MANFAAT DAN GAMBARAN PEMBUATAN LAPORAN
2.1 Manfaat Mengikuti Praktek PKM
Mengajar merupakan kegiatan manajerial yang harus dilakukan secara
profesional. Untuk mencapai kompetensi tersebut, mahasiswa dilatih dan dibekali
melalui praktek PKM sehingga mahasiswa memiliki kebiasaan dan kemampuan
menyelenggarakan program pembelajaran mulai dari mempersiapkan,
merancang, melaksanakan, mengevaluasi, dan memperbaiki pembelajaran di sekolah
berdasarkan keilmuan bidang studi dan kependidikan keguruan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Dari kegiatan praktek PKM yang dilakukan mahasiswa dapat memetik manfaat,
sebagai berikut :
1. Memiliki pengalaman dalam menerapkan berbagai
pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh melalui praktek tindak
mengajar;
2.
Mempunyai kemampuan untuk menilai kekuatan dan kelemah
diri sendiri dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran;
3.
Memiliki kemampuan untuk menganalisa karakteristik dan
kebutuhan belajar siswa;
4.
Memiliki kemapuan untuk menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan memeperhatikan karakteristik kebutuhan siswa
5.
Terbiasa dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif
dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran;
6.
Terbiasa mengambil keputusan dan melakukan perbaikan
pembelajaran derdasarkan kaidah-kaidah keilmuan yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenaranya.
2.2 Manfaat Melakukan Refleksi Diri
Manfaat yang dapat diambil dari melakukan refleksi pembelajaran yang
dilakukan seorang guru adalah sebagai berikut :
a.
Memberikan kesempatan kepada seorang guru untuk melihat
kelebihan dan kelemahan dalam proses mengajarkan materi kepada peserta didik,
apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki;
b.
Memberikan masukan kepada diri sendiri untuk meningkatkan
kualitas mengajar yang dimiliki agar lebih baik serta memperbaiki kelemahan
yang ada:
c.
Membantu guru memahami, menguasai dan mencapai kemampuan
yang secara psikologis lebih baik, sebagai dasar kualitas dalam proses belajar
mengajar.
2.3 Gambaran Umum Isi Laporan
Dalam laporan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) ini secara umum membahas
tentang proses pembuatan rencanan pelaksanaan pembelajaran mulai dari penulisan
, revisi jika ada kesalahan kemudian mempraktekannya setelah itu dilihat
hasilnya dengan adanya lembar refleksi. Dari lembar refleksi ini dapat
diketahui apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki mahasiswa dalam
melakukan proses pengajaran dalam kelas. Apabila mahasiswa telah mengatahui
kekurangan dan kelebihannya, diharapkan pada proses pengajaran yang akan datang
menjadi lebih baik dan mengalami peningkatan dari semua aspek. Secara umum
dalam kegiatan belajar mengajar dapat menciptakan sebuah korelasi antara profesionalisme
kompetensi guru dan kualitas anak didik.
Pelaksanaan dari
seluruh kegiatan laporan ini terbagi dalam 2 bagian, yaitu:
1. Pelaksanaan PKM pertama dilaksanakan pada praktik mengajar
di SD tempat tugas masing-masing yaitu di SD Mambau Hisan. RPP, APKG 1, APKG
2, Lembar Observasi dan Lembar Refleksi berjumlah 10.
2. Pelaksanaan PKM kedua dilaksanakan pada praktik mengajar
di SD yang di tunjuk yaitu di SDN Bulupasar. RPP, APKG 1, APKG 2, Lembar
Observasi, dan Lembar Refleksi berjumlah 2
Sehingga keseluruhan RPP, APKG1,
Refleksi, APKG2, dan Lembar Observasiberjumlah 12.Untuk merinci seluruh
kegiatan pembelajaran selama pelaksanaan Pemantapan Kemampuan Mengajar itu,
saya buat jadwal pelaksanaanya yang terurai dalam tabel berikut:
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan PKM di SD Mambaul Hisan
No
|
Mata Pelajaran
|
Tanggal
Pelaksanaan
|
1
|
MATEMATIKA
|
4 dan 11 April
2017
|
2
|
IPA
|
6 dan 13 April
2017
|
3
|
IPS
|
17 dan 20 April
2017
|
4
|
BAHASA INDONESIA
|
25 April 2017
|
5
|
PKN
|
28 April 2017
|
6
|
TEMATIK
|
4 dan 8 Mei 2017
|
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan PKM di SDN Bulupasar
No
|
Mata Pelajaran
|
Kelas/Semester
|
Tanggal
Pelaksanaan
|
1
|
EKSAK/IPA
|
II / 2
|
3 Mei 2017
|
2
|
NON EKSAK/PKN
|
II / 2
|
3 Mei 2017
|
Pelaksanaan pembelajaran pun
dikondisikan dengan kesedian teman sejawat dalam mengatur jadwal kegiatan.
2.4 Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan
Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di sekolah sendiri yaitu di :
Nama Sekolah :
SD Mambaul Hisan
Alamat :
Jl. Ki Lurah Duwur RT. 02/RW.02
Badalpandean
Kecamatan :
Ngadiluwih
Kabupaten / Kota : Kabupaten Kediri
Pelaksanaan ujian praktik
Pemantapan Kemampuan mengajar dilaksanakan di sekolah mitra, yaitu :
Nama Sekolah :
SDN Bulupasar
Kecamatan :
Pagu
Kabupaten / Kota :
Kediri
BAB III
ULASAN PROSES PRAKTEK PKM
3.1 Praktek Mengajarkan Mata Pelajaran Eksak (IPA)
Pada hari Jumat,
tanggal 14 April 2017, pukul 07.15 – 08.25, dilakukan praktek mengajar IPA di
kelas 2 yang diamati oleh Bapak M. Agus Sahrul Alwi, S.Pd., sebagai supervisor
2 mata kuliah PKM. Kegiatan awal dimulai di halaman sekolah. Anak–anak
melakukan kegiatan rutin yaitu senam. Setelah senam, anak–anak masuk ke dalam
kelas secara tertib, yaitu baris memanjang dan bergantian berjabat tangan
kepada ibu guru. Anak-anak duduk rapi dan ketua kelas memimpin doa dilanjutkan
membaca pancasila, itu semua merupakan kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan
ketika hendak membuka pelajaran setiap paginya.
Selanjutnya
guru mengucapkan salam, menanyakan kabar anak-anak lalu dijawab serempak,
kemudian guru melakukan absensi siswa dengan cara bertanya kepada ketua kelas
bahwa siapa saja siswa yang tidak masuk pada hari ini, dijawab oleh ketua kelas
tidak ada siswa yang tidak masuk. Pembelajaran mata pelajaran IPA pada hari itu
dibuka dengan membangkitkan apersepsi siswa dengan cara menunjukkan gambar
media berupa gambar alat-alat sumber energi yang dipegang oleh guru, guru
menanyakan kepada siswa gambar apakah itu, untuk membangkitkan rasa ingin tahu
pada siswa dalam mempelajari sumber energi.
Pada kegiatan
inti, guru menjelaskan pengertian tentang sumber energi panas, bunyi, dan
cahaya. Dalam metode diskusi yang dilakukan oleh guru, siswa juga ikut
menyebutkan beberapa contoh alat rumah tangga yang menghasilkan energi panas,
bunyi, dan cahaya melalui pengalaman yang mereka dapatkan selama di lingkungan
rumah maupun lingkungan sekitarnya. Tidak lupa guru juga bertanya kepada siswa
mana yang kurang paham mengenai materi tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa dalam memahami materi tersebut, guru memberikan soal evaluasi
yang mengacu pada buku pegangan siswa. Anak-anak mengerjakan dengan penuh
antusias, dan menyelesaikan dengan baik.
Pada akhir
kegiatan, guru memberikan kesimpulan pembelajaran hari ini mengenai sumber
energi panas, bunyi dan cahaya, kemudian guru melakukan penilaian hasil proses
pembelajaran siswa secara terstruktur.
Selama proses pembelajaran, sebagian besar siswa menyimak dan memperhatikan
penjelasan guru dengan alat peraga gambar matahari, gambar manfaat matahari, dan gambar dampak matahari, tetapi ada juga beberapa siswa yang
bercakap-cakap dengan sesama temannya. Hal ini disebabkan mungkin dari sebagian
kecil siswa tersebut merupakan tipe siswa yang kurang tertarik dengan
pembelajaran model visual/gambar.
3.2 Praktik Mengajarkan Mata Pelajaran Non Eksak (IPS)
Pada hari Selasa,
tanggal 18 April 2017, pukul 9.50 – 11.00, dilakukan praktek mengajar IPS di
kelas 4 yang diamati oleh Bapak M. Agus Sahrul Alwi, S.Pd., sebagai Supervisor
2 mata kuliah PKM.
Kegiatan awal disampaikan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yaitu siswa
dapat memahami
pengertian koperasi dan jenis-jenis koperasi dengan benar melalui media gambar
yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa berisi gambar koperasi. Selanjutnya siswa diberikan motivasi belajar
agar siap mengikuti pembelajara dengan guru memberikan contoh koperasi yang ada
di sekolah, di masyarakat.
Dalam kegiatan inti, Siswa mengamati penjelasan dari guru mengenai
gambar kegiatan rapat pada koperasi. Salah satu siswa diminta untuk maju dan menceritakan
tentang aktivitas kegiatan koperasi sehari-hari. Kemudian guru memberikan lembar kerja siswa berupa soal uraian
yang dikerjakan oleh siswa secara individu.
Pada kegiatan
penutup, Siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari dengan bimbingan guru, yaitu tentang mengenal
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selama proses pembelajara siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran,
karena kebanyakan siswa menyukai
proses diskusi yang dilakukan ketika menceritakan kegiatan koperasi sehari-hari. Tetapi masih ada saja sedikit kegaduhan terutama siswa yang diminta untuk maju.
Dasar dari penggunaan metode diskusi secara berpasangan adalah agar siswa
saling belajar dan bertukar pikiran serta dapat memecahkan masalah secara
bersama-sama. Seperti yang diungkapkan oleh Steven & Slavin (1995) yang
menyatakan bahwa siswa yang belajar dengan mengikuti pembelajaran secara
kelompok/kooperatif selama periode dua tahun akan menunjukkan hasil belajar
yang lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar yang diorganisasikan secara
tradisional.
3.3 Temuan-Temuan Dalam Pembelajaran
1.
Pertemuan 1 (Matematika)
a.
Kelemahan selama proses pembelajaran adalah :
Kelemahan saya adalah masih ada siswa yang
kurang memperhatikan dan mengikuti kegiatan belajar.
b.
Kelebihan selama proses pembelajaran adalah :
Saya senang dengan pekerjaan saya, dan itu
menjadi penyemangat dalam melaksanakan
pembelajaran.
2.
Pertemuan 2 (Matematika)
a.
Kelemahan selama proses pembelajaran adalah :
Media pembelajaran yang kurang dikuasai
sehingga dalam proses pembelajaran kurang sesuai rencana pembelajaran
b.
Kelebihan selama proses pembelajaran adalah :
Dalam
penyampaian meteri sangat jelas dan siswa dapat mangerti apa yang
dijelaskan sihingga dalam evaluasi siswa dapat mengerjakan dengan mudah
3.
Pertemuan 3 (Ilmu
Pengetahuan Alam)
a.
Kelemahan selama proses pembelajaran adalah :
Belum bisa mengkondisikan kelas dengan baik.
b.
Kelebihan selama proses pembelajaran adalah :
Siswa mampu menyelesaikan evaluasi dengan baik
dan cepat.
4.
Pertemuan 4 (Ilmu
Pengetahuan Alam)
a.
Kelemahan selama proses pembelajaran adalah :
Dalam penilaian belajar siswa.
b.
Kelebihan selama proses pembelajaran adalah :
Kelebihan saya tersebut saya dapat
menyampaikan isi materi dengan baik sehingga dapat membangkitkan motivasi siswa
untuk belajar dengan antusias dan bersemangat.
5.
Pertemuan 5 (Ilmu Pengetahuan Sosial)
a.
Kelemahan selama proses pembelajaran adalah :
Masih banyak siswa yang tidak dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru
pada materi tersebut.
b.
Kelebihan selama proses pembelajaran adalah :
Saya senang dengan pekerjaan saya, dan itu menjadi penyemangat dalam melaksanakan pembelajaran.
6.
Pertemuan 6 (Ilmu Pengetahuan Sosial)
a.
Kelemahan yang saya temukan selama proses pembelajaran
adalah :
Saya merasa kurang dalam hal penataan
kegiatan.
b.
Kelebihan yang saya temukan selama proses pembelajaran
adalah :
Kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan dan siswa berantusias interaktif untuk menjawab pertanyaan–pertanyaan
yang saya berikan sehingga pada saat mereka mendengarkan penjelasan tentang materi
yang saya sampaikan dapat diterima dengan mudah .
7.
Pertemuan 7 (Bahasa
Indonesia)
a.
Kelemahan selama proses pembelajaran adalah :
Ketersedian waktu yang terbatas
b.
Kelebihan selama proses pembelajaran adalah :
Saya senang dengan pekerjaan saya, dan itu
menjadi penyemangat dalam melaksanakan pembelajaran.
8.
Pertemuan 8 (PKn)
a.
Kelemahan saya selama proses pembelajaran adalah :
Metode pembelajaran yang kurang bervariasi
sehingga siswa menjadi cepat jenuh.
b.
Kelebihan yang saya temukan selama proses pembelajaran adalah
:
Sebagian
siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan
9.
Pertemuan
9 (Tematik)
a.
Kelemahan selama proses pembelajaran adalah :
Saya sulit
menyesuaikan materi dengan alat peraga yang terbatas.
b.
Kelebihan selama proses pembelajaran adalah :
Dengan keterbatasan alat peraga, saya dapat
menjelaskan materi pelajaran dengan baik sehingga mencapai tujuan yang
diharapkan.
10.
Pertemuan 10 (Tematik)
a.
Kelemahan yang saya temukan selama proses pembelajaran
adalah :
Saya melihat dalam proses pembelajaran, tugas
yang saya berikan terlalu monoton, membuat jenuh sehingga siswa tidak
termotivasi.
b.
Kelebihan yang saya temukan selama proses pembelajaran
adalah :
Saya menangkap bahwa siswa dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang saya harapkan meskipun mereka kurang antusias.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara umum Kelemahan Proses Pembelajarann yang saya
lakukan adalah
Pada penataan alokasi waktu pembelajaran yang
kurang efesien, kurangnya penguasaan kelas,
kurangnya kreatifitas guru untuk mengembangkan pembelajaran.
Secara umum penyebab Kelemahan Proses Pembelajaran adalah
Kurang waktu dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya motivasi dan penguasaan
terhadap materi, penilaian belajar dan penataan kegiatan.
Secara umum Kelebihan Proses Pembelajaran yang saya
lakukan adalah
Pemilihan metode pembelajaran yang dapat
meningkatkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran, pemilihan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi, menguasai materi pembelajaran
Secara umum Penyebab Kelebihan Proses
Pembelajaran adalah
Karena saya selalu membaca dan mempelajari
terlebih dahulu pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dengan media yang
saya digunakan dapat membantu siswa lebih cepat memahami materi pelajaran,
serta pemilihan metode pembelajaran juga sangat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran
Secara umum Perbaikan Pembelajaran yang telah
dilakukan adalah
Berdasarkan pada kelemahan dan kelebihan yang
ditemukan saat melakukan pembelajaran maka berbagai langkah perbaikan yang
telah di tempuh adalah pemilihan dan strategi pembelajaran yang mampu
mengendalikan kelas dan penataan kegiatan yang efektif diantaranya adalah
pemilihan metode pembelajaran misalnya
metode diskusi,tanya jawab, demonstrasi, ceramah serta metode-metode yang
lainnya yang dipandang dapat menggugah keaktifan dan kreativitas siswa dalam
pembelajaran sehingga kelas menjadi hidup dan siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
4.2 Saran
1.
Guru lebih memperhatikan kegiatan pembelajaran
agar pencapaian penguasaan materi pelajaran lebih baik lagi.
2.
Penerapan metode yang digunakan harus
bervariasi, sehingga akan memotivasi siswa lebih aktif lagi dalam pembelajaran
di kelas dan mengurangi kejenuhan.
3.
Guru lebih mengadakan pendekatan kepada
siswa, sehingga dapat memahami karakter siswa
4.
Siswa yang kurang atau lamban dalam
belajar, harus banyak berlatih dan diberi bimbingan khusus sehingga dapat
mengejar kekurangannya.
DAFTAR PUSTAKA
TIM-FKIP. 2015. Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM). Jakarta : Universitas Terbuka.
BNSP. 2014. Standar Kompetensi dan Kemampuan Dasar SD. Jakarta :
Diknas Departemen
Pendidikan Nasional.2002. Standar Kompetensi Guru Kelas SD/MI.Jakarta :
Dir.P2TK – KPT, Ditjen DIKTI. Jakarta
.FKIP – UT
Tim FKIP-UT.1987. Alat Penilaian Kemampuan Guru ( APKG ).
TIM FKIP-UT.
2009. Pemantapan Kemampuan Mengajar ( PKM ) Jakarta : Universitas Terbuka.
Komentar
Posting Komentar